Jumat, 06 April 2012

7 Langkah Mengamankan Tabungan

Barang-barang konsumsi yang betebaran di depan mata begitu 'mengganggu' 
kantong. Banyak orang yang kemudian melupakan nilai pendapatannya, 
karena hasrat berbelanja begitu kuat. Bahkan sebuah survei yang digelar 
di Amerika, jumlah orang yang berbelanja lebih rendah dari 
penghasilannya, makin menurun. Besar pasak daripada tiang. Inilah tujuh 
langkah mengamankan tabungan.



Dari survei yang dibuat oleh Federasi Konsumen Amerika tahun lalu, hanya
 66 persen orang yang berbelanja lebih kecil dari pendapatannya. Jumlah 
ini menurun hampir 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Ini 
mengejutkan kami," ujar Stephen Brobeck, Direktur Eksekutif lembaga 
tersebut.



Sikap sejumlah orang Amerika yang berbelanja di atas kemampuannya ini, 
sungguh sikap yang tak layak ditiru. Berikut adalah tujuh anjuran agar 
tetap berjalan di rel rencana keuangan yang baik.



1. Tetapkan target. Siapkan keinginan jangka pendek dan jangka panjang. 
Sekadar menabung dengan model biasa, bisa saja. Tapi dengan memiliki 
target penggunaan dana, seperti keinginan punya rumah kemudian menabung 
untuk uang muka, keinginan pensiun maka memasukkannya dalam skema 
pensiun, jauh lebih baik. Jangan lupa, rencana liburan juga harus 
diperhitungkan.



2. Utang adalah prioritas. Sesungguhnya, kita tidak bisa sekaligus 
melakukan dua hal yang berlawanan: menabung dan membayar utang di saat 
bersamaan. Karena itu, akan lebih baik jika melunasi utang diutamakan.



3. Tabungan otomatis. Jangan sungkan untuk mendaftar, seandainya kantor 
memiliki program tabungan melalui potongan gaji. Misalnya, kantor 
memberikan subsidi tabungan pensiun 5 persen dari gaji, kemudian 
memotong 5 persen juga dari gaji karyawannya untuk dana pensiun. 
Sebaiknya ikut program itu, bahkan jika memang memiliki kemampuan, tak 
salah menambahnya.



4. Konsisten. Jangan sampai keluar dari jalur pengeluaran dan tabungan 
yang sudah direncanakan. Periksa secara rutin penggunaan dana agar 
semuanya terkontrol. Hati-hati, bukan tak mungkin bisa khilaf ketika ada
 sedikit pendapatan lebih.



5. Waspadai hasrat hati. Naluri bisa tergiur melaihat lingkungan atau 
barang diskon saat berkunjung ke pusat perbelanjaan. Perhatikan 
harganya. Sekiranya tampak mahal, lupakan. Kecuali memang masih masuk 
dalam skenario penggunaan dana. Atau, coba lupakan barang yang 
dihasratkan, kemudian cek lagi esoknya. Masihkah ingin?



6. Waspadai kesemberonoan. Cobalah sebuah trik kecil untuk menghindari 
pengeluaran belanja dan kesenangan yang sebenarnya semu. Misalnya, gaya 
hidup minum kopi dan rokok di sebuah kafe. Ambil rata-rata pengeluaran, 
katakanlah Rp 75 ribu setiap kali melakukan aktifitas itu. Coba jumlah 
yang sama simpan di rumah, jangan disentuh. Jika memang dirasakan dana 
itu untuk sesuatu yang penting, maka ia akan tetap utuh.



7. Simpan kembalian. Jika ada kembalian belanja sebesar Rp 2.000 atau 
sekitar di bawah Rp 5.000, biasanya sering diabaikan. Cobalah mulai 
sekarang disimpan baik-baik. Jika 'malas' melihatnya, cemplungkan dalam 
celengan, dan lihat hasilnya dalam satu atau dua tahun mendatang.



Mari rawat pendapatan yang diperoleh dengan susah-payah.
 
Sumber: http://livebeta.kaskus.us/thread/000000000000000013855774/tujuh-langkah-mengamankan-tabungan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar